Flu outbreak kills 9 people and leaves over 100,000 sick in Thailand
Number of patients increasing by about 15,000 per week
Sign up to our free breaking news emails
An influenza outbreak has killed at least nine people and left thousands sick across Thailand, according to the Southeast Asian country’s health ministry.
The country has recorded at least 107,507 fluinfections so far in 2025 with the number of patients increasing by about 15,000 per week, Jurai Wongsawat, a spokeswoman for the Department of Disease Control, said.
The health ministry has been speeding up the supply of vaccines for the vulnerable populations of children and the elderly.
The highest number of infections have been found among children aged five to nine followed by those under four and between 10 and 14 years old. The most common strain of the influenza virus is A/H1N1, according to the ministry.
While only around 7,800 cases of influenza were recorded across Thailand in the whole of January, the number had leapt to 99,057 by 15 February, with nine fatalities.
The youngest victim was 11 years old and the oldest 86, the health ministry said, adding that all of them had been vaccinated against the flu.
Phuket, Bangkok, Chiang Mai, Phayao, Lamphun, and Lampang are among the worst-affected provinces in the country. The highest rates of infection have been reported in schools, prisons and military camps, The Nation reported.
Dr Jurai said that there has been a steady increase in influenza cases in the country since the relaxation of the Covid pandemic restrictions. "Statistics show that the flu is spreading rapidly among children. It’s recommended that schools enforce strict measures to curb infections."
To prevent further spread, infected people should stay home for at least three to five days, she said.
Yong Poovorawan, a virologist at the Chulalongkorn University Faculty of Medicine, said in an advisory: "Influenza is seasonal. It spreads in the cold season in the northern and southern hemispheres."
Wabah flu menewaskan 9 orang dan menyebabkan lebih dari 100.000 orang sakit di Thailand
Jumlah pasien meningkat sekitar 15.000 per minggu
Alisha Rahaman Sarkar
Representasional. Sebuah ambulans melintasi lalu lintas di Bangkok
Representasional. Sebuah ambulans melintasi lalu lintas di Bangkok (AFP melalui Getty)
Representasional. Sebuah ambulans melintasi lalu lintas di Bangkok (AFP melalui Getty)
Daftar ke email berita terbaru gratis kami
Saya ingin dikirimi email tentang penawaran, acara, dan pembaruan dari The Independent. Baca kebijakan privasi kami
Wabah influenza telah menewaskan sedikitnya sembilan orang dan membuat ribuan orang sakit di seluruh Thailand, menurut kementerian kesehatan negara Asia Tenggara.
Negara ini telah mencatat setidaknya 107.507 infeksi flu sejauh ini pada tahun 2025 dengan jumlah pasien meningkat sekitar 15.000 per minggu, kata Jurai Wongsawat, juru bicara Departemen Pengendalian Penyakit.
Kementerian kesehatan telah mempercepat pasokan vaksin untuk populasi anak-anak dan lansia yang rentan.
Jumlah infeksi tertinggi telah ditemukan di antara anak-anak berusia lima hingga sembilan tahun diikuti oleh mereka yang berusia di bawah empat tahun dan antara 10 dan 14 tahun. Jenis virus influenza yang paling umum adalah A/H1N1, menurut kementerian.
Sementara hanya sekitar 7.800 kasus influenza yang tercatat di seluruh Thailand sepanjang bulan Januari, jumlahnya telah melonjak menjadi 99.057 pada 15 Februari, dengan sembilan kematian.
Korban termuda berusia 11 tahun dan yang tertua berusia 86 tahun, kata kementerian kesehatan, menambahkan bahwa mereka semua telah divaksinasi terhadap flu.
Phuket, Bangkok, Chiang Mai, Phayao, Lamphun, dan Lampang termasuk di antara provinsi-provinsi yang terkena dampak terburuk di negara ini. Tingkat infeksi tertinggi telah dilaporkan di sekolah, penjara, dan kamp militer, lapor The Nation.
Dr Jurai mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan yang stabil dalam kasus influenza di negara ini sejak relaksasi pembatasan pandemi Covid. "Statistik menunjukkan bahwa flu menyebar dengan cepat di antara anak-anak. Disarankan agar sekolah memberlakukan langkah-langkah ketat untuk mengekang infeksi."
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, orang yang terinfeksi harus tinggal di rumah setidaknya selama tiga hingga lima hari, katanya.
Yong Poovorawan, seorang ahli virus di Fakultas Kedokteran Universitas Chulalongkorn, mengatakan dalam sebuah nasihat: "Influenza bersifat musiman. Ini menyebar di musim dingin di belahan bumi utara dan selatan."
No comments:
Post a Comment